Kamis, 06 April 2017

KISAH DEWI PSYCHE

Psyche adalah kata dalam bahasa yunani yang bisa kita artikan sebagai jiwa. Psyche atau “Psikhe” merupakan kata dasar dari psychology atau psikologi.
Ada yang menarik dari kisah Dewi Psikhe sehingga mitologi ini menjadi populer. Psikhe merupakan putri bungsu dari seorang raja, berbekal kecantikan yang luar biasa, Psikhe dipuja banyak orang. Konon kecantikannya melebihi Afrodit sang dewi kecantikan. Hal ini membuat Afrodit jengah karena orang-orang yang semula memujanya mulai memuja Psyche. Afrodit lalu memanggil Cupid (Eros), putranya. Afrodit menyuruh Cupid untuk membuat Psikhe jatuh cinta kepada lelaki paling buruk rupa di dunia untuk menjatuhkan Psikhe. Karena sudah terbiasa melakukan tugas seperti itu dari ibunya, Cupid pun langsung saja terbang mencari Psikhe.

Namun ketika Cupid bersembunyi dan berusaha melesatkan anak panahnya kepada Psikhe, ia malah terpesona akan kecantikannya sehingga tanpa sengaja menggoreskan panah itu ke tangannya. Jatuh cintalah ia kepada Psikhe yang jelita dan membawanya ke istana yang megah untuk diperistri.
Psikhe dan Cupid menjalani kehidupan yang bahagia dan menyenangkan. Namun sayang, Psikhe hanya bisa bertemu dengan suaminya ketika larut malam dan gelap gulita. Psikhe tak pernah tahu rupa suaminya seperti apa, namun suara Cupid yang lembut selalu menenangkan Psikhe dan membuatnya merasa aman. Psikhe ingin melihat rupa suaminya namun Cupid melarangnya dan berkata bahwa kebahagiaan mereka akan berakhir apabila Psikhe mengetahui rupa suaminya.

Lama-kelamaan Psikhe merindukan keluarganya, awalnya Cupid menolak tetapi akhirnya mengizinkan saudari-saudari Psikhe datang ke istana mereka. Ketika tahu keadaan Psikhe, saudari-saudarinya jadi iri. Mereka lalu berusaha membuat Psikhe dan suaminya berpisah, dengan harapan sang suami tak dikenal nantinya akan menikahi mereka.

Mereka memanas-manasi Psikhe. Menurut mereka, Psikhe harus tahu identitas suaminya, karena bisa saja suaminya adalah monster, seorang monster tentu tidak ingin wajahnya dilihat. Mereka juga menyuruh Psikhe membunuh suaminya itu jika memang monster. Mereka mengusulkan untuk membawa sebuah lampu minyak dan belati ketika malam tiba.

Malam itu ketika Cupid pulang ke istananya, dilakukanlah oleh Psikhe usul kakak-kakaknya. Psikhe menyalakan lampu minyak itu di depan Cupid seraya menggenggam belati untuk berjaga-jaga. Namun ketika cahaya menyinari suaminya, Psikhe terkejut luar biasa mengetahui suaminya seorang dewa cinta yang sangat tampan. Demi melihat ketampanan itu Psikhe bergeming dan tanpa sengaja menumpahkan minyak lampu itu ke bahu Cupid. Cupid terbangun dan marah melihat Psikhe tidak mengindahkan perintahnya, pergilah ia meninggalkan Psikhe yang dilumuti rasa bersalah.

Psikhe menemui Afrodit dan memohon ampun. Ia meminta untuk dipertemukan kembali dengan Cupid. Namun tak begitu saja Afrodit memaafkan Psikhe. Afrodit yang masih kesal dengan Psikhe tak rela mempertemukannya dengan anaknya. Afrodit akhirnya memerintahkan Psikhe untuk melakukan tugas-tugas yang mustahil sebagai syarat pengampunannya, termasuk memerintahkan Psikhe untuk turun ke dunia bawah untuk menemui Persefone dan mengambil kotak kecantikan darinya.

Dengan berbagai bantuan Psikhe berhasil mengambil kotak tersebut. Namun demi rasa penasaran tak tertahankan Psikhe mencoba membuka kotak tersebut. Alih-alih mendapat kecantikan, Psikhe malah mendapat kutukan yang membuatnya tertidur abadi.

Cupid mencari Psikhe dan menemukannya sedang tertidur dalam kutukan. Cupid mengumpulkan kutukan itu dan memasukannya lagi ke dalam kotak. Cupid lalu menicum bibir Psikhe. Berkat ciuman dari seorang dewa, Psikhe akhirnya bisa terbangun lagi, dan dia sangat bahagia melihat suaminya. Cupid lalu terbang ke hadapan Zeus dan memohon supaya Psikhe dijadikan abadi. Zeus setuju dan menyuruh Hermes membawa Psikhe ke Olimpus. Begitu sampai di Olimpus, Psikhe diberi minuman para dewa, ambrosia, dan menjadi abadi. Kini Cupid dan Psikhe bisa bersama dalam kebahagiaan. 




Referensi: