Sabtu, 11 November 2017

Sistem Pakar Dalam Bidang Psikologi Untuk Tes Minat Bakat

Rothwell Miller Inventory Blank (RMIB)merupakan instrumen tes baku/formal yang dibuat oleh Rothwell-Miller, serta telah banyak dipakai untuk mengukur bakat dan minat seseorang. Pada dasarnya setiap orang memiliki bakat dan minat tertentu, oleh karena itu perlu suatu penganalisaan atau prediksi untuk mengetahui bakat dan minat yang ada dalam diri setiap individu.
 Alat tes ini, banyak digunakan untuk dunia pendidikan misalnya penjurusan di SMA dan Perguruan Tinggi, serta dapat digunakan untuk dunia kerja dalam penentuan posisi jabatan seseorang (placement). Tes ini bisa juga digunakan untuk mengantisipasi kesenjangan antara keinginan orang tua dan keinginan anak dalam memilih studinya.
Instrumen tes baku/formal yang dibuat oleh Rothwell-Miller untuk mengukur bakat dan minat seseorang. memiliki atau diklasifikasika dalam 12 kategori yaitu :

1. Out. singkatan dari Outdor, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada aktivitas di luar  ruangan, misalnya kegiatan outbound, travelling, eksplorasi pertambangan, dan sebagainya.

2. ME. singkatan dari Mechanical, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang mekanik atau teknik, misalnya teknik mesin, teknik sipil, dan sebagainya.

3. Comp. singkatan dari Computation, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang perhitungan, misalnya ahli pembukuan, akuntan, dan sebagainya.

4. Sci. singkatan dari Scientific, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang scientific, misalnya peneliti, ahli matematika, dan sebagainya.

5. Pers. singkatan dari Persuasif, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang persuasif, misalnya ahli komunikasi, marketing, dan sebagainya.

6. Aesth. singakatan dari Aesthetic, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang seni atau arsitektur, misalnya pelukis, seni patung, arsitek, dan sebagainya.

7. Lith. singkatan dari Litheratur, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang literatur atau buku-buku, misalnya ahli perpustaan, petugas administrasi, dan sebagainya.

8. Mus. singkatan dari Musical, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang musik, misalnya ahli komposer musik, pemain musik, dan sebagainya.

9. S.S.singkatan dari Social Service, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang pelayanan sosial, misalnya sukarelawan, pekerja sosial, ahli kemasyarakatan, dan sebagainya.

10. Cler. singkatan dari Clerical, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang ketrampilan tangan, misalnya sekretaris, notulen, pembuat kerajinan, dan sebagainya.

11. Prac. singkatan dari Practical, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang praktis, misalnya montir, ahli memperbaiki mesin, dan sebagainya.


12. Med. singkatan dari Medical, adalah kategori bakat dan minat yang mengarah pada kemampuan di bidang medis atau kesehatan, misalnya dokter, perawat, ahli kesehatan dan sebagainya.

Proses Penggunaan sistem
            Dalam tes ini dapat dibuat melalui software Macromedia Dreamweawer dengan bahasa pemograman php dan menggunakan php my admin untuk database nya, yang dilakukan oleh ahli dalam bidang informatika.
                Adapun contoh database yang akan diproses nanti yaitu:


         Pertama terdapat pada halaman Home, yang berisi ucapan selamat datang dan penjelasan singkat mengenai metode Rothwell Miller Ineterest Blank (RMIB) yang banyak digunakan, ditampilkan pada : 


             Halaman selanjutnya, sebelum siswa (pengguna) memulai tes minat dan bakat, diminta untuk mengisi data diri yang berisi Nama, alamat, sekolah, tanggal & tempat kota kelahiran, jenis kelamin, alamat email dan nomer telpon. Hal ini digunakan untuk merekam data yang nantinya akan dilaporkan pada hasil pelaksanan tes minat dan bakat. Setelah selesai mengisi data diri, maka pengguna diperkenankan untuk memulai tes.

           Setelah melakukan pendaftaran, pengguna atau siswa diarahkan untuk memilih/ mengurutkan daftar pekerjaan tersebut mulai dari angka 1 sampai dengan angka 12 berdasarkan ketertarikan terhadap bidang pekerjaan tersebut dengan asumsi bahwa angka 1 adalah jenis pekerjaan yang paling diminati dan angka 12 adalah bidang pekerjaan yang paling tidak diminati. Proses ini akan berlangsung sampai user mengisi sebanyak 8 kali dengan jenis pekerjaan yang lain.

Setelah melalui tahapan sebanyak 8 kali, dengan mengurutkan angka 1 sampai angka 12 dari berbagai pekerjaan yang ada, misalnya sebagai ahli cuaca, guru seni, komponis, teknisi komputer, dokter hewan dan seterusnya. Berdasarkan tes minat bakat metode Rothwell Miller Ineterest Blank (RMIB) dapat diambil kesimpulan.


            Dengan ini, bahwa dapatnya suatu tes yaitu seperti RMIB dibuat menjadi sistem yang dapat memudahkan para penggunanya.



Sumber : 
Andayati,  D. (2012). Sistem Pakar Dalam Bidang Psikologi.  Institut Sains & Teknologi AKPRIND         Yogyakarta. Jurnal Teknik Informatika.
Mabruri, F. M. & Sulistyanto, H. (2016). Sistem Informasi Penelusuran Minat Bakat dengan tes The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Fakultas Komunikasi dan Informatika.


Nama Anggota Kelompok 

1. Amellia Damaiyanti
2. Bella Pratiwi
3. Firdania. N. H.
4. Ikmar Fradita
5. Nenny Sri Rahayu
6. Shifa Amalisa
7. Triya Novitasari 

Sabtu, 28 Oktober 2017

KAITAN PENULISAN ILMIAH DENGAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

1. Judul Penulisan
       
        Hubungan Hardiness dengan Optimisme pada Mahasiswa Penerima Bidikmisi

2. Latar Belakang Penulisan
   
        Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia karena melalui pendidikan seseorang mendapatkan banyak ilmu yang dapat bermanfaat bagi individu tersebut dan juga dapat bermanfaat bagi suatu bangsa, semakin baik tingkat pendidikan seseorang semakin baik individu tersebut dalam menyikapi sesuatu hal. Pendidikan terdapat beberapa jenjang tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas. Pada jenjang sekolah menengah atas ini, siswa yang lulus dapat melanjutkan untuk mencari pekerjaan atau kejejenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu perkuliahan yang ada di perguruan tinggi negeri maupun swasta dengan berbagai bidang yang dipilih dan bertukar dari siswa menjadi mahasiswa.

        Mahasiswa adalah seseorang yang sudah lulus dari sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dan sedang menempuh pendidikan tinggi (Daldiyono, 2009). Mahasiswa bidikmisi mengikuti perkuliahan sama dengan mahasiswa lainnya, namun ada beberapa hal yang harus diraih selama pendidikan berlangsung. Meskipun masing-masing perguruan tinggi menentukan nilai minimal yang berbeda, rata-rata minimal mahasiswa bidikmisi diharuskan dapat mencapai nilai IPK 3.00. Hal ini dimaksudkan untuk memacu mahasiswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan diharuskan dapat fokus terhadap jenjang pendidikan dengan jurusan yang telah dipilih. Adapun mahasiswa bidikmisi yang mendapatkan IPK di bawah nilai minimal akan diberikan pembinaan atau evaluasi untuk menstabilkan nilai yang baik dan dapat lulus tepat waktu, namun apabila tidak ada perubahan dalam pembinaan dan syarat tertentu seperti menjadi mahasiswa tidak aktif atau cuti, maka penyaluran bidikmisi bisa saja terhenti atau tidak akan mendapatkan bantuan kembali (Anonim, 2017)

        Keyakinan atau pemikiran bahwa seseorang akan mampu melewati kesulitan dengan baik sejalan dengan optimisme. Menurut Seligman (2006) bahwa optimisme memiliki ciri yang khas, salah satu diantaranya menghentikan pemikiran negatif. Optimisme atau keyakinan seseorang akan kemampuannya berpengaruh besar terhadap kemampuan itu (Bandura dalam Goleman, 2016). 

        Sejalan dengan pernyataan di atas bahwa mahasiswa bidikmisi, membutuhkan keyakinan berupa optimisme yang dapat mempengaruhi usaha dalam meraih prestasi, yaitu  hardiness. Menurut Kobasa (dalam Kreitner  & Kinicki , 2009) hardiness merupakan kumpulan karakteristik yang ditunjukkan sebagai sifat tahan banting melibatkan kemampuan secara perseptual mengubah stres negatif menjadi tantangan positif. Dengan memunculkan mental dan fisik yang baik, seseorang yang memiliki sifat hardiness tinggi memiliki proses peningkatan yang tinggi yang dapat menghasilkan kepercayaan akan kesuksesan (Compton dan Hoffman, 2013).
     
        Berdasarkan uraian di atas bahwa  peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan hardiness dengan optimisme pada mahasiswa bidikmisi.

3. Tujuan Penelitian
       Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik hubungan hardiness dengan optimisme pada mahasiswa bidikmisi.

4. Metode Penelitian
        Populasi dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa, sedangkan sampel dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa Universitas Gunadarma, penerima bantuan bidikmisi, tingkat 1. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling, isi dari kuisoner tersebut berupa identitas subjek, skala optimisme dan skala hardiness.

S            SISTEM CBIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENULISAN ILMIAH
                 
                  Dalam penelitian ini dapat dikaitkan dengan sistem pendidikan, hal ini dikarenakan mahasiswa akan selalu butuh dampingan dan evaluasi atas pendidikannya, maka dari itu sistem yang dibuat berupa tempat data mahasiswa, bagaimana tingkat kemampuan mahasiswa sampai saat ini, dan pengupayaan agar tetap baik dalam pendidikan.

              KEMUNGKINAN DILAKUKAN PENELITIAN TERHADAP SISTEM BERDASARKAN PENULISAN ILMIAH

        kemungkinan diadakan penelitian terhadapa sistem pada penulisan ini sedikit, karena dalam proses pendidikan lebih optimal dengan pengajaran langsung.

Rabu, 11 Oktober 2017

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI INDUSTRI: MENYELEKSI APLIKASI RESUME PEKERJAAN DENGAN CARA YANG TEPAT DAN OBJEKTIF


Pembahasan :
Sebagai prediktor untuk menentukan layak atau tidaknya kandidat untuk menjalani pekerjaan berdasarkan resume pekerjaannya. Terdapat empat persyaratan kerja yang harus dipenuhi. Casio (1998) menyatakan bahwa dalamsuatu prosesrekrutment dan seleksi psikologi memiliki suatu fokus kepada adanya perbedaan individu. Blum & Naylor (2002) menerangkan bahwa perbedaan adalah Self evident, dimana dengan melakukan pengukuran tentang berbagai karakteristik manusia maka akan didapat suatu persebaran skor. Setiap orang memiliki skor dri yang terendah samapai yang tertinggi. Dari keempat syarat kerja yang ada menghasilkan rentang skor 1 (dari yang paling rendah) sampai dengan 16 (skor paling tinggi). Skor 1 menunjukan bahwa kandidat hanya memenuhi syarat pendidikan sarjana psikologi, sedangkan syarat yang lain tidak terpenuhi sehingga rekomendasi yang diberikan untuk kandidat tersebut ialah tidak bisa disarankan. Sementara skor 16menunjukan bahwa kandidat memenuhi semua persyaratan serta direkomendasikan untuk mendapatkan saran.
Terdapat empat syarat yang harus dipenuhi, ialah syarat pendidikan, nilai dibawah yang disyaratkan, syarat usia, serta pengetahuan dan pengalaman. Untuk lebih lengkapnya dpat dilihat pada grafik penstrukturan yang ada.



Kesimpulan :
Berdasarkan kriteria persyaratan untuk posisi yang di tawarkan untuk staf rekrutmen, menghasilkan rentang skor dari 1 (paling rendah) sampai dengan 16 (paling tinggi), dalam rentang angka ini membentuk 3 kriteria rekomendasi yaitu kriteria yang di sarankan  16-13 , kriteria yang di pertimbangkan 12-5 kriteria yang tidak disarankan 4-1.
Dari hasil analisa skor resume ini dapat memperoleh data yang objektif dan sesuai dengan kriteria yang dimilikinya, meskipun dalam skor resume ini memiliki keterbatasan variabel untuk level staf saja. 


Sumber :
Hutahaean, E. S. H. (2009). Sistem informasi psikologi industri: Menyeleksi aplikasi
          resume pekerjaan dengan cara yang tepat dan objektif. Universitas Gunadarma
          Depok. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur, & Sipil)
          Vol 3, Ha A104-A116.

Kelas: 4PA22
Nama Kelompok: 

  •      Amellia. D                  (10514955)
  •         Bella. P                       (12514116)
  •         Firdania. N. H             (14514261)
  •         Ikhmar. F. S                (15514156)
  •         Shifa. A                      (1A514230)
  •         Nenny. S. R                (17514896
  •         Triya. N                      (1A514885)

Kamis, 06 April 2017

KISAH DEWI PSYCHE

Psyche adalah kata dalam bahasa yunani yang bisa kita artikan sebagai jiwa. Psyche atau “Psikhe” merupakan kata dasar dari psychology atau psikologi.
Ada yang menarik dari kisah Dewi Psikhe sehingga mitologi ini menjadi populer. Psikhe merupakan putri bungsu dari seorang raja, berbekal kecantikan yang luar biasa, Psikhe dipuja banyak orang. Konon kecantikannya melebihi Afrodit sang dewi kecantikan. Hal ini membuat Afrodit jengah karena orang-orang yang semula memujanya mulai memuja Psyche. Afrodit lalu memanggil Cupid (Eros), putranya. Afrodit menyuruh Cupid untuk membuat Psikhe jatuh cinta kepada lelaki paling buruk rupa di dunia untuk menjatuhkan Psikhe. Karena sudah terbiasa melakukan tugas seperti itu dari ibunya, Cupid pun langsung saja terbang mencari Psikhe.

Namun ketika Cupid bersembunyi dan berusaha melesatkan anak panahnya kepada Psikhe, ia malah terpesona akan kecantikannya sehingga tanpa sengaja menggoreskan panah itu ke tangannya. Jatuh cintalah ia kepada Psikhe yang jelita dan membawanya ke istana yang megah untuk diperistri.
Psikhe dan Cupid menjalani kehidupan yang bahagia dan menyenangkan. Namun sayang, Psikhe hanya bisa bertemu dengan suaminya ketika larut malam dan gelap gulita. Psikhe tak pernah tahu rupa suaminya seperti apa, namun suara Cupid yang lembut selalu menenangkan Psikhe dan membuatnya merasa aman. Psikhe ingin melihat rupa suaminya namun Cupid melarangnya dan berkata bahwa kebahagiaan mereka akan berakhir apabila Psikhe mengetahui rupa suaminya.

Lama-kelamaan Psikhe merindukan keluarganya, awalnya Cupid menolak tetapi akhirnya mengizinkan saudari-saudari Psikhe datang ke istana mereka. Ketika tahu keadaan Psikhe, saudari-saudarinya jadi iri. Mereka lalu berusaha membuat Psikhe dan suaminya berpisah, dengan harapan sang suami tak dikenal nantinya akan menikahi mereka.

Mereka memanas-manasi Psikhe. Menurut mereka, Psikhe harus tahu identitas suaminya, karena bisa saja suaminya adalah monster, seorang monster tentu tidak ingin wajahnya dilihat. Mereka juga menyuruh Psikhe membunuh suaminya itu jika memang monster. Mereka mengusulkan untuk membawa sebuah lampu minyak dan belati ketika malam tiba.

Malam itu ketika Cupid pulang ke istananya, dilakukanlah oleh Psikhe usul kakak-kakaknya. Psikhe menyalakan lampu minyak itu di depan Cupid seraya menggenggam belati untuk berjaga-jaga. Namun ketika cahaya menyinari suaminya, Psikhe terkejut luar biasa mengetahui suaminya seorang dewa cinta yang sangat tampan. Demi melihat ketampanan itu Psikhe bergeming dan tanpa sengaja menumpahkan minyak lampu itu ke bahu Cupid. Cupid terbangun dan marah melihat Psikhe tidak mengindahkan perintahnya, pergilah ia meninggalkan Psikhe yang dilumuti rasa bersalah.

Psikhe menemui Afrodit dan memohon ampun. Ia meminta untuk dipertemukan kembali dengan Cupid. Namun tak begitu saja Afrodit memaafkan Psikhe. Afrodit yang masih kesal dengan Psikhe tak rela mempertemukannya dengan anaknya. Afrodit akhirnya memerintahkan Psikhe untuk melakukan tugas-tugas yang mustahil sebagai syarat pengampunannya, termasuk memerintahkan Psikhe untuk turun ke dunia bawah untuk menemui Persefone dan mengambil kotak kecantikan darinya.

Dengan berbagai bantuan Psikhe berhasil mengambil kotak tersebut. Namun demi rasa penasaran tak tertahankan Psikhe mencoba membuka kotak tersebut. Alih-alih mendapat kecantikan, Psikhe malah mendapat kutukan yang membuatnya tertidur abadi.

Cupid mencari Psikhe dan menemukannya sedang tertidur dalam kutukan. Cupid mengumpulkan kutukan itu dan memasukannya lagi ke dalam kotak. Cupid lalu menicum bibir Psikhe. Berkat ciuman dari seorang dewa, Psikhe akhirnya bisa terbangun lagi, dan dia sangat bahagia melihat suaminya. Cupid lalu terbang ke hadapan Zeus dan memohon supaya Psikhe dijadikan abadi. Zeus setuju dan menyuruh Hermes membawa Psikhe ke Olimpus. Begitu sampai di Olimpus, Psikhe diberi minuman para dewa, ambrosia, dan menjadi abadi. Kini Cupid dan Psikhe bisa bersama dalam kebahagiaan. 




Referensi:

Selasa, 17 Januari 2017

KOMUNIKASI


Definisi Komunikasi

       komunikasi mengandung makna bersama-sama (common) istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu comunicatio yaitu pemberitahuan atau pertukaran. kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama.
       Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen (1996:4) komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang mentransmisikan pesan kepada penerima melalui berbagai saluran.
       Menurut Hoveland (1948:371) komunikasi adalah dimana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.
       Menurut Gode (1969:5) komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang.
       Berdasarkan definisi para ahli diatas dapat di simpulkan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau  tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.


Jenis-Jenis Komunikasi  


  1. Komunikasi antara Perorangan  : Melihat bagaimana komunikasi berlaku diantara dua individu dalam bertatap muka (face to face)
  2. Komunikasi Kumpulan  : Interaksi antara individu 3 orang atau lebih dalam situasi membuat keputusan, komunikasi ini juga melibatkan komunikasi perorang.
  3. Komunikasi Keorganisasian  : Berlaku dalam jaringan kerjasama yang merangkumi semua bentuk komunikasi lain, ia melibatkan struktur dan fungsi organisasi, hubungan manusia.
  4. Komunikasi Massa  :  Merujuk kepada komunikasi umum yang selalu menggunakan perantara, oleh karena itu segala aspek komunikasi antara peroranga, kumpulan dan organisasi amat berkaitan dengan komunikasi massa.


Komunikasi S-R (Stimulus dan Respon)



         Model stimulus respon adalah komunikasi yang paling mendasar dan sederhana, model ini mengingatkan kita bahwa apanila ada aksi maka ada reaksi. Apabila seorang gadis berlenggok bak peragawati dan banyak pria yang melototkan matanya bahkan sampai tak berkedip, itu merupaka pola S-R. Proses ini merupakan pertukaran informasi yang dapat menimbulkan efek untuk mengubah tindakan menjadi komunikasi (Comunication act)
         Model S-R mengasumsikan bahwa perilaku individu karena kekuatan stimulus yang datang dari luar dirinya bukan atas dasar motif dan sikap yang dimiliki. 


        

sumber :

Wiryanto.,(2004).Pengantar Ilmu Komunikasi.jakarta:Grasindo.

Wok, S.,Ismail, N.,Hussain, M, Y.,(2005).Teori-Teori Komunikasi.Kuala Lumpur:PTS Profesional Publishing.

Kamis, 12 Januari 2017

Deskripsi & Spesifikasi : Direksi Personalia

Direksi Personalia


Job Description


         Direksi personalia merupakan pekerjaan yang mengatur segala perkembangan, penyelenggaraan dan mengevaluasi program-program latihan on the job dan off the job yang mana berdasarkan persetujuan direktur. melakukan riset tentang metode latihan yang paling efektif, mempersiapkan bahan-bahan latihan yang diperlukan, menjelaskan kepada para anggota manajemen bagaimana teknik-teknik pengajaran yang baik dan sebagai struktur kursus latihan untuk para karyawan.



Job Specification

  • Lulusan S2 Psikologi profesi, dan Hukum
  • Minimal 2 tahun pengalam kerja pada  bidang Personalia/HRD
  • Memiliki inisiatif dan inspiratif 
  • Cekatan dalam pengambilan keputusan
  • Mampu berkomunikasi dengan baik
  • Mampu bekerja dalam tim
  • Mampu mengoprasikan komputer dengan baik


Sumber :

Hariandja, M,T, E.,(2002).Manajemen Sumber Daya Manusia.jakarta:Grasindo.

     

Deskripsi & Spesifikasi : General Affair

General Affair

     

Job Description

          General Affair adalah pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan administrasi, diantarannya pembelian kebutuhan barang investaris kantor, ATK, serta pemenuhan kebutuhan jasa lainnya seperti pengiriman jasa kurir, penyedian transportasi, dan pengurusan dokumen tenaga kerja asing sesuai permintaan dan dan pengarahan atasan. Selain itu pelaksanaan SOP agar kebutuhan investaris kantor tersedia sesuai kebutuhan (mutu atau spesifikasi, jumlah, waktu dan harga) serta SOP demi kepuasaan karyawan, sehingga dapat mendukung kelancaran kerja seluruh karyawan. 


Job Specification

  • Latar belakang pendidikan S1 semua jurusan
  • Memiliki ketrampilan Administrasi 
  • Mampu berorientasi pada pelayanan 
  • Memiliki Inisiatif dalam mengatur pemenuhan kebutuhan jasa
  • Memiliki kemampuan komunikasi yang baik  
  • Memiliki kecermatan dan ketelitian dala menyusun SOP  
  • Perencanaan yang baik
  • Menguasai SOP terkait


Sumber :


Teguh, H.(2015).#1 Professional General Affair: Panduan Bagian Umum Perusahaan Modern. Jakarta: Vismedia